Rabu, 25 Januari 2012

EKSIS

eksis. mungkin kata ini sering kali terdengar di kuping belakangan ini.
khususnya buat pengguna twitter, kesan 'eksis' atau 'bacoters' menjadi suatu julukan yang super dan dewa bagi mereka (bukan termasuk saya, sumpah!)
orang dianggap eksis ketika mereka terkenal, mereka memiliki tweet yang banyak dan juga followers yang banyak. dan yang sering terlihat pula bahwa "anak eksis mainnya sama anak eksis".
baiklah, mari kita mulai menelaah.
ketika eksis menjadi suatu julukan yang sangat penting, orang orang berlomba memiliki banyak followers dan tweet.
dari yang membuka #openfollow , ngetweet ga jelas tapi sok digaulgaulin, dan berbagai macam lainnya. sampai ada yang membuat sensasi agar dilirik banyak user.
seperti yang kita tahu bahwa pada Kamus Besar Bahasa Indonesia, eksis berarti ada atau nyata.
ada juga yang disebut eksistensi yang berarti keberadaan.
melihat fenomena sekarang, jelas sekali bahwa mereka lebih memilih untuk eksis di dunia maya. maya berarti bukan dunia nyata, dan yaaaa internet's world doesn't mean a real world.
sebegitu pentingnya kah kalian menjadi eksis di dunia maya? mungkin buat banyak orang yang tergilagila dengan ini, kalian bisa memikirkan ulang!
pertanggungjawabkan kata eksis yang nantinya ingin kalian sandang. ketika kalian eksis di dunia maya, dan di dunia nyata tidak, apa kata dunia?
kalian tidak akan bisa berkomunikasi langsung (ngobrol langsung maksud gue) ataupun kalian bersentuh fisik langsung dengan semua followers kalian bukan?

realistislah, kawan. kalian harusnya bisa hidup dan benar benar eksis di dunia nyata!
apapun yang kalian lakukan di dunia maya, tapi tidak bisa kalian lakukan di dunia nyata itu akan nampak seperti NATO, no action talk only.

lama kelamaan fenomena eksis ini mendatangkan eksistensialisme. apa itu?
eksistensialisme adalah aliran filsafat yang pahamnya berpusat pada manusia individu yang bertanggungjawab atas kemauannya yang bebas tanpa mengetahui mana yang benar dan mana yang salah.

saking inginnya menjadi eksis, banyak orang yang meng'halal'kan segala cara tanpa memandang it benar atau salah.

just wake up guys, you must be realistic!

regard,
Fiogi
bukan anak eksis.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar