Senin, 19 April 2010

Lihatlah Hatimu :)

L . O . V . E is …

Like this story……

Lian, nama laki-laki itu. Dia seorang pelajar SMU yang berasal dari keluarga yang berkucukupan. Bahkan lebih. Suatu ketika, di malam tahun baru, Lian pergi tanpa pamit pada kedua orang tuanya. Dia pergi untuk melakukan balapan liar dengan teman-temannya. Nekat. Ya, itu yang bisa menggambarkan aksinya saat itu. Demi taruhan yang tidaklah terlalu besar, dia menjadi sangat bernafsu untuk memenangkan pertandingan kala itu. Dia memacu motornya dengan kecepatan tinggi, dan tiba-tiba …………

BRAKKKKK !

Lian Salazar adalah seorang laki-laki yang menjadi buta karena kecelakaan. Ya, itulah Lian sekarang. Sekarang, ia merasa terasing dari lingkungannya. Orangtuanya? Sudah pasti mereka tidak peduli lagi padanya. Mengapa tidak, tingkahnya kala itu benar-benar membuat orangtuanya kecewa. Lalu teman-temannya? Apalagi! Mereka sudah sangat tidak peduli. Bagi mereka, buat apa berteman dengan orang buta? Hanya bikin susah saja.

Lian menjadi murung, dia tidak tahu harus bagaimana lagi. Semuanya terasa begitu asing. Suatu hari, Lian pergi ke sebuah taman seorang diri. Disana, dia tidak sengaja menabrak seorang perempuan.

“Aduhh!” teriak perempuan itu.

“Maaf, maaf. Aku tidak bermaksud…” ucap Lian terpotong.

“Tidak apa-apa. Lagipula aku yang salah . Aku tidak lihat kamu jalan. Maaf ya?” ujar perempuan itu.

“Tak apa .

“Hemm, aku Melati. Kamu?”Tanya perempuan itu.

“Aku Lian”

“Hei, lihat kesini dong! Aku lagi bicara dengan kamu!” kata Melati yang merasa Lian tidak sopan karena Lian tidak melihat ke arahnya saat bicara.

“Maaf. Aku….. Buta.” Ucap Lian miris.

“Maaf… Aku tidak bermaksud…”

“Tak apa . Kita impas bukan?” kata Lian.

“Hahaha… Mau jalan?” ajak Melati.

Sejak saat itu, Melati hadir dalam hidup Lian. Melati sangat sayang dan perhatian pada Lian. Ia tidak pernah mempermasalahkan kebutaan Lian sebagai suatu kekurangan yg berarti. Ia sungguh-sungguh mencintai Lian dengan tulus.

Suatu hari berkatalah Lian kepada Melati.

“Melati, mengapa kamu begitu menyayangiku?” Tanya Lian.

“Hmmm…, entahlah..aku tidak pernah tahu alasan mengapa aku begitu menyayangimu. Yang aku tahu, aku benar-benar tulus menyayangimu Lian” jawab Melati sambil tersenyum.

“Tapi, aku kan buta. Apa yg bisa aku perbuat untukmu? Apa yg bisa aku berikan untukmu?” ujar Lian.

“Lian, aku tidak mengharap apapun darimu. Buatku, kamu bisa ceria setiap hari dan menyayangiku dengan tulus itu sudah cukup. Aku senang ketika kau merasa senang.”

“Belum pernah ada orang yg begitu menyayangi aku yang buta seperti ini.” Ucap Lian terharu. Lalu Melati pun menggenggam tangan Lian sambil tersenyum.

“Melati, kalo sampai suatu saat nanti aku bisa melihat lagi, aku pasti akan menikahimu. Karena hanya kamu satu-satunya orang yang dengan tulus menyayangiku.”

“Benarkah?” Melati terkejut.

“Iya. Aku janji. Kalau suatu saat nanti aku bisa melihat, PASTI aku akan menikahimu” kata Lian

“Terima kasih Lian. Aku sangat menyayangimu.” Ucap Melati terharu.

“Ya..aku tahu itu. Aku juga sangat menyayangimu Melati.”

Setelah beberapa bulan kemudian, Lian melakukan operasi cangkok mata dan berhasil. Ia mampu melihat lagi. Ia pun tidak sabar untuk segera menemui Melati. Pergilah ia mencari Melati. Sampai ia berhasil menemukannya.

Namun, alangkah terkejutnya ia mengetahui bahwa ternyata Melati adalah seorang gadis buta. Ia tidak bisa menerimanya. Ia pun menolak Melati. Ia lupa akan semua janjinya.

“Lian, bukankah kamu sudah berjanji akan menikah denganku?” ujar Melati sedih.

“Ummm…, ya memang aku pernah berkata begitu. Tapi tidak dengan keadaanmu yg seperti ini.” Jawab Lian bimbang.

“Bagaimana mungkin kamu mengingkari janjimu sendiri? Bukankah kau bilang hanya aku satu-satunya orang yang menyayangimu?”

“Eeeerr..., maaf Melati. Tapi aku tidak bisa menikah dengan gadis buta. Maaf.” Ucap Lian.

Lian pun pergi meninggalkan Melati. Melati yang kecewa dan merasa dikhianati, memilih untuk bunuh diri. Saat ia ditemukan meninggal..ada sepucuk surat disakunya.


Dear Lian,

Memang tidak banyak yang bisa aku berikan padamu. Tidak banyak yang bisa aku lakukan untukmu. Namun, aku sungguh-sungguh tulus menyayangimu.

Semoga kedua mataku itu bisa berguna bagimu. Bisa membawakan terang dan keceriaan dalam hidupmu kembali..

Melati

TAMAT

Tidak ada komentar:

Posting Komentar